tanpa harus menjual atau belanja bulanan

Sabtu, 31 Desember 2011

TALK LESS DO MORE

Talk Less Do more, sedikit bicara banyak bekerja, ya " iklan rokok " ini cukup simpel tapi cukup mengena, artinya kita hendaknya lebih banyak bekerja, praktek, solusi bukan cuma teori, bicara atau hanya kritik tetapi no solution.

Kebanyakan dari kita senang menjadi penonton bukan pelaku, senang mengkritik tetapi tanpa solusi. Untuk sebuah kesuksesan tidak hanya dengan bicara, tetapi bergerak, dinamis tidak pasif.

Kebanyakan dari kita mampu berbicara lantang tentang kesusksesan namun ketika melakukan kita lebih sedikit dari bicara kita. Ada beberapa hal yang secara umum dapat memacu kesusksesan seseorang yang bila kita lakukan secara istiqomah, konsisten maka mampu membawa  kesuksesan dalam hidup kita :

1. Mulailah dari hal-hal yang kecil, mulai dari hal-hal yang bisa kita lakukan dari sekarang. Jangan cuma bermimpi tetapi berbuat.

2.Jangan Tunda!, menunda berarti membunuh kesempatan, karena kesematan tidak datang dua kali.

3. Jangan Malu, tentunya jangan malu melakukan hal-hal positif, terkadang kita lebih malu melakukan hal-hal positif.

4.Mulailah hubungan baik, mulailah memberi jangan mencari pamrih karena yakinlah pemberian tidak akan mengurangi rizki kita, justru menambah kaya hubungan silaturahmi kita.

5.Belajar, tidak ada batasan dalam belajar, orang yang merasa pintar sebenarnya dialah orang terbodoh.

6. Komitmen, komitmen dengan apa yang anda impikan, apa yang anda rencanakan, berjalanlah di rel planning dan rencana anda, jadikan kritik dan saran sebagai kayu bakar api semangat anda, jangan menjadi air comberan yang menjadikan api semangat anda tinggal asap berbau pengap, biarkan anjing menggonggong orang sukses tetap berpacu.

7.Terakhir adalah selalu berdo'a, isi jiwa kita dengan hal-hal positif,  karena motivasi spiritual disinyalir sebagai hal terpenting dalam  memacu kesusksesan seseorang, karena energi yang diberikannya akan sangat besar pengaruhnya bagi orang tersebut.





JADILAH SELALU YANG TERBAIK

Rabu, 24 Agustus 2011, pukul 11.56 WIB, kebetulan kereta Argo Parahyangan yang saya tumpangi bergerak antara Cimahi – Padalarang. Tiba-tiba, seorang anak kecil melempar batu, yang memecahkan kaca dan mengenai penumpang anak-anak juga di gerbong eksekutif 3 bangku 7C.
Saya ada di bangku 2A, tak jauh dari anak yang terkena batu tersebut. Batunya mengenai kepala sehingga berdarah dan pecahan kaca juga menyebar di rambutnya, sehingga merepotkan sanakkeluarganya yang berusaha membersihkan pecahan kaca tersebut. Petugas mengerubungi, tapi tak bisa melakukan apa-apa dengan kereta yang tengah melaju. Saya sempat melihat pelempar, anak kecil itu tertawa senang seolah berhasil meraih sebuah pencapaian.
Peristiwa ini kembali terulang di kereta Argo Parahyangan yang saya tumpangi dari Bandung ke Jakartapada Jumat 16 September 2011. Menjelang Bekasi, sebuah batu melayang menembus kaca, mengenai seorang ibu dan anak gadisnya.
Fenomena seperti ini bukan sekali dua kali saya temui, dan bukan hanya di kereta Argo Parahyangan. Bahkan, jika kita cermat memerhatikan kereta-kereta api, maka akan kita temukan kaca-kaca retak akibat lemparan, bahkan tak jarang jendela di gerbong tidak ada kacanya sama sekali. Ini adalah gejala yang mulai banyak terjadi, namun cenderung terabaikan. Namun yang jelas, ada yang salah dalam proses pembelajaran dan pembentukan karakter anak-anak yang gemar melempari batu tersebut. Anak-anak ini memeroleh kegembiraan dari sesuatu yang tak sepatutnya dilakukan, apalagi dirayakan.
Lalu, perhatikan lagi sebuah fenomena menarik ketika Tim Nasional Indonesia berlaga melawan Bahrain di Senayan pada 6 September 2011 lalu. Walau PSSI sudah menjaga ketat dan mewanti-wanti melalui berbagai media agar penonton tidak membawa petasan dan kembang api ke dalam stadion karena ancaman hukuman dari FIFA (Asosiasi Sepak Bola Internasional), toh masih lolos juga. Ledakan petasan membuat pertandingan sempat dihentikan oleh wasit. Bahkan, kejadian ledakan petasan sempat terjadi beberapa kali. Terutama ketika Indonesia dibobol kedua kalinya oleh Bahrain.
Dari semua itu, tidakkah ada sesuatu dalam psikologi bangsa ini? Kita merayakan kesenangan dan melampiaskan kekesalan dengan lemparan, ledakan, dan api. Semua itu menunjukkan ada sebuah kompleksitas dalam alam bawah sadar kolektif bangsa ini, yang kemudian memunculkan karakter semacam itu. Kita bahkan sudah tidak mengindahkan kepentingan umum, orang lain yang menjadi korban, atau efek yang lebih besar akibat tindakan kita merayakan atau melampiaskan sesuatu dari dalam diri tersebut. Itulah sebuah kekerasan dalam diri yang di saat-saat tertentu keluar dan menguasai kesadaran kita.
Dalam diri manusiasebenarnya ada hasrat yang bisa menguasai manusia dan membuatnya bertindak tidak manusiawi. Manusia, pada dasarnya juga makhluk yang sama seperti hewan. Bahkan secaraspesies, manusia tergolong mamalia karena sejumlah kesamaan pokok dengan hewan-hewan mamalia lain. Itu hal yang natur, alami, nyata, dan tak perlu ditutupi. Perbedaannya, manusia memiliki kebudayaan. Ia mampu mengubah yang natur menjadi kultur. Sebelum bicara akal budi sebagai pembeda manusia dan binatang, maka terlebih dahulu harus belajar budaya, atau ajaran budi itu sendiri. Tanpa itu, manusia tetap saja sama dengan binatang. Itulah sebabnya, kebudayaan menjadi aspek penting dalam konsep pendidikan yang digagas Ki Hadjar Dewantara. Masuk akal pula, jika sekian tahun lalu, Departemen Pendidikan disatukan dengan Kebudayaan, karena Kebudayaan memiliki kontribusi besar bagi pembentukan karakter, mengubah apa yang natur dalam diri manusia, menjadi kultur.
Saya melihat samar benang merah di sini. Dewasa ini, kita hanya memahami kebudayaan sebatas obyek pariwisata atau heritage. Hotel-hotel didirikan, situs-situs ditata dan dikomersialisasi sedemikian rupa, sampai berbagai artifak kebudayaan diperdagangkan baik secara gelap maupun terang-terangan. Lalu, ke mana nilai-nilai luhur yang selalu ada dalam setiap kebudayaan? Nampaknya nilai-nilai itu menguap entah kemana. Akibatnya, pendidikan hanya semata persoalan angka, status, dan selembar ijazah yang ditenteng untuk melamar kerja. Pendidikan itu sendiri, gagal mentransformasi yang terbaik dalam diri masing-masing individu yang sifatnya natur untuk dijadikan kultur.
Kita bisa menengok survei yang dilakukan oleh Political and Economic Risk Consultancy pada sistem pendidikan di 12 negara Asia. Hasil survei menempatkan Indonesia dengan sistem pendidikan terburuk atau urutan ke 12. Lengkapnya adalah: 1) Korea Selatan; 2) Singapura; 3) Jepang; 4) Taiwan; 5) India; 6) China; 7) Malaysia; 8) Hong Kong; 9) Filipina; 10) Thailand; 11) Vietnam; 12) Indonesia. Pada tahun 2007, World Competitiveness Year Book melakukan survei dan menemukan hasil bahwa daya saing pendidikan Indonesia berada pada urutan 53 dari 55 negara yang disurvei. Sedangkan hasil survei UNDP tahun 2010 terhadap Human Development Index, posisi Indonesia berada di urutan ke 110 dari 169 negara yang disurvei.
Sepintas mungkin tidak mengagetkan, namun kejanggalan akan terasa jika kita mengontraskan dengan data bahwa pelajaran anak-anak sekolah di Indonesia bisa dikatakan lebih ‘maju’ dibandingkan dengan anak-anak di negara Barat. Misalnya, pelajaran yang pada anak-anak di Barat baru dikuasai ketika kelas 5 SD, maka di Indonesia anak kelas 3 SD sudah menguasai pelajaran tersebut. Artinya, ada sesuatu yang salah dalam sistem pendidikan di Indonesia. Anak-anak ini dijejali materi pendidikan namun tak membuat potensi mereka berkembang menjadi sebuah daya saing.
Ketika kita bicara daya saing, maka tak akan bisa dilepaskan dari persoalan karakter. Tak heran kita lemah, karena persoalan pendidikan bukan membentuk apa yang natur menjadi kultur, melainkan persoalan mengejar angka dan menenteng ijazah untuk melamar kerja semata. Itu juga mengapa muncul persoalan semacam nyontek massal, siswa bunuh diri karena tak lulus UNAS, atau DPRD di kota metropolitan yang minta ujian nasional diulang karena siswa kotanya banyak yang tak lulus. Semua itu bicara tentang lemahnya pembentukan nilai luhur yang semestinya sudah ada dalam kebudayaan kita. Semua itu bicara tentang lepasnya kebudayaan untuk membangun karakter melalui pendidikan.
Kebudayaan, meliputi masyarakat, lingkungan hingga keluarga. Itulah komponen utama pendidikan karakter. Jika ditilik lebih jauh, Ki Hadjar Dewantara pernah mengemukakan konsep pendidikan among methode, yang bertumbuh menurut kodrat (natuurlijke groei) dan menggunakan keadaban budaya kita sendiri (cultuurhistorie) sebagai penunjuk jalan bagi perkembangan individu. Pada kongres Taman Siswa tahun 1930 dirumuskan Panca Dharma yang terdiri dari: (1) kodrat alam, (2) kemerdekaan, (3) kebudayaan, (4) kebangsaan, dan (5) kemanusiaan. Kelimanya adalah komponen utama pendidikan di Taman Siswa. Konsep itu mendasari bagaimana budaya lokal menjadi pijakan yang nantinya akan berjalan selaras dengan kebangsaan dan kapasitas untuk bersaing di tingkat internasional.
Saya kira, kita mampu untuk membuat sebuah pendidikan yang lebih baik. Sebuah pendidikan yang kembali pada ajaran budi pekerti. Semoga.

10 PEMIMPI BESAR DALAM SEJARAH

Sukses berawal dari sebuah mimpi. Dan dengan mimpi tersebut, terjadilah sebuah transformasi yang mampu mengubah seseorang yang biasa-biasa menjadi luar biasa.
Kita boleh saja miskin harta, tapi jika masih kaya mimpi, suatu hari kelak akan bisa mewujudkan mimpi/keinginan kita. Akan tetapi, jika seseorang sudah miskin mimpi, tidak akan terjadi perubahandalam hidupnya. Seperti yang pernah dikatakan bahwa “orang yang paling miskin bukanlah orang yang tidak memiliki harta, melainkan orang yang tidak punya mimpi/impian“.
Simaklah 10 pemimpi terbesar dan terhebat yang mengubah dunia karena mimpi mereka!
10. Martin Luther King, Jr
Martin Luther King memiliki mimpi yang begitu besar. Ia pernah berkata bahwa ia bermimpi suatu hari, orang-orang kulit hitam mempunyai hak dan derajat yang sama dengan orang-orang kulit putih di Amerika. Sampai saat ini, pesan dan mimpinya telah menginspirasi banyak orang untuk menghapus perbedaan tersebut.
9. Michael Jordan
Ia pernah ditolak masuk tim basket karena pelatihnya mengatakan ia tidak cukup tinggi untuk bermain basket. Akan tetapi, ia tidak peduli. Ia memiliki mimpi menjadi pemain basket ternama. Dengan latihanyang tanpa lelah, ia sampai saat ini menjadi pemain basket terbaik dan menjadi legenda yang tak tergantikan sampai sekarang.
8. Tiger Woods
Tiger Woods adalah salah satu pegolf terbaik di dunia saat ini. Ia juga menjadi salah satu olahragawan yang berpenghasilan tertinggi. Tahukah Anda bahwa ia sudah memiliki mimpi menjadi pemain golf pada saat usianya baru 8 tahun? Di saat anak-anak SD seusianya masih senang bermain dan bersekolah, tapi ia sudah bermimpi menjadi pegolf nomor satu di dunia.
7. Bill Gates
Siapa yang tidak kenal Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia karena mendirikan perusahaan perangkat lunak raksasa, Microsoft. Ia memiliki mimpi bahwa suatu hari setiap rumah akan memiliki PC (Personal Computer). Meskipun ia tidak lulus kuliah alias Drop Out, tapi ia berhasil menjadi seperti sekarang ini.
6. Kolonel Sanders
Ketika Sanders pensiun, ia mendapati dirinya hanya memiliki sedikit uang yang tidak cukup untuk menunjang hari tuanya. Maka dari itu, ia berusaha menjual resep ayam goreng ibunya ke berbagaipenjual. Tapi semua orang menolak. Bukan hanya puluhan atau ratusan kali ditolak, tapi ia ditolak lebih dari seribu kali, tepatnya 1006 kali. Pada saat satu orang berikutnya bersedia membeli, selanjutnya tinggal sejarah dan KFC berdiri dan menyebar luas ke seantero dunia sampai saat ini.
5. Presiden Kennedy dari AS
Suatu hari, Presiden Kennedy dalam pidatonya pernah mengatakan ingin memberangkatkan manusia ke bulan. Apakah mimpinya didukung oleh para pendengar? Sama sekali tidak! Bahkan semua orang tertawa mendengarnya karena mimpi tersebut terkesan sangat mustahil alias mission impossible. Tapi sejarah membuktikan bahwa ia berhasil mewujudkan mimpinya yang dulunya belum pernah direalisasikan oleh orang lain.

4. Wright Bersaudara
Mereka hanyalah mekanik yang pekerjaannya memperbaiki sepeda. Lantas apa yang membuat mereka menjadi pemimpi besar? Suatu hari, mereka melihat burung yang bisa terbang bebas di udara. Mereka bertanya mengapa manusia tidak bisa seperti itu. Lalu dimulailah petualangan mereka membuat sesuatu yang bisa membawa manusia terbang.
Banyak orang mengatakan mereka sudah tidak waras. Di zaman itu, belum ada pesawat dan sangat masuk akal jika berpikir tidak ada benda yang bisa terbang mengingat gaya gravitasi bumi yang akan membuat semua benda jatuh ke tanah. tapi, sampai suatu hari mereka berhasil membuat mesin pertama yang bisa terbang. Penemuan mereka termasuk salah satu yang terbesar dalam sejarah manusia.
3. Steve Jobs
Steve Jobs adalah pendiri perusahaan teknologi Apple yang baru saja wafat beberapa saat lalu. Ia dianggap sebagai salah satu penemu terbesar dalam sejarah umat manusia melalui berbagai produk teknologi yang diciptakannya. Ia juga dianggap seorang visioner yang tak tergantikan. Bagaimana tidak, ia berhasil mengangkat Apple yang hampir bangkrut menjadi perusahaan raksasa yang paling bernilai saat ini. Ia berhasil mengubah dunia melalui teknologi. Produk ciptaannya yang revolusioner dan fenomenal antara lain, iPod, iPhone, iPad, MacBook dan lainnya.
2. Thomas Alva Edison
Saya yakin Anda pasti setuju jika Edison pantas masuk dalam jajaran pemimpi besar. Salah satu ciptaannya, bola lampu telah menerangi langit malam yang gelap menjadi terang benderang. Ia gagalsampai ribuan kali ketika mencoba menemukan bola lampu. Ia memiliki mimpi untuk menerangi dunia di malam hari. Bukan hanya bola lampu yang ditemukannya, tetapi juga lebih dari 1000 paten lain yang membuatnya menjadi penemu terbesar dalam sejarah. Bahkan di saat hari meninggalnya, presiden Amerika meminta seluruh rakyatnya memadamkan lampu listrik selama satu jam untuk mengenang jasanya.
1. Anda [Isi nama Anda sendiri]
Mungkin ini terkesan mengada-ada, tapi percayalah Anda layak menduduki posisi pertama. Setiap orang pasti punya mimpi, baik mimpi kecil, sedang maupun mimpi raksasa. Semua orang pasti bisa menjadi pemimpi terbesar dan mengubahnya menjadi kenyataan jika mengerahkan potensi dengan maksimal.
Lihatlah kembali 9 daftar sebelumnya. Mereka sama seperti Anda. Mereka dulunya juga biasa-biasa saja. Tidak ada kehebatan dan bakat khusus dalam diri mereka. Yang membedakan adalah mereka memiliki mimpi raksasa yang mengubah dunia. Anda juga bisa seperti mereka. Jika Anda mampu mewujudkan mimpi menjadi kenyataan, setidaknya Anda adalah pemimpi terbesar dan terhebat no.1 dalam hidup Anda. Percayalah, jika mereka saja bisa, Anda juga pasti bisa! Sekarang saatnya Anda memperjuangkan mimpi besar Anda dan menorehkan sejarah, setidaknya dalam hidup Anda. Ukirlah nama Anda, (minimal) karena telah berhasil mengubah hidup Anda dari biasa-biasa menjadi luar biasa!!

RAHASIA SEBUAH KEPUTUSAN YANG TEPAT

Seorang pria sedang menunggu pesawat yang akan dinaikinya di ruang tunggu bandara. Selang 30 menit kemudian, sebuah suara yang keluar dari pengeras memberitahu agar para penumpang dengan nomor penerbangan sekian tujuan kota X segera menaiki pesawat.
Pria tersebut kemudian masuk ke dalam pesawat dan mencari tempat duduk sesuai tiket. Kebetulan ia duduk di samping emergency exit atau pintu keluar darurat. Tidak lama kemudian setelah semua penumpang berada di tempat duduk, datanglah seorang pramugari yang mendekati pria tersebut.
Pramugari cantik itu berkata padanya, “Maaf Pak. Kebetulan Bapak duduk di samping pintu darurat. Untuk itu kami mohon kerja samanya. Jika terjadi sesuatu dan terpaksa harus mendarat darurat, silakan Bapak buka pintu darurat ini agar penumpang bisa keluar darurat. Untuk lebih jelasnya, silakan baca petunjuknya di buku instruksi keselamatan.”
Pria itupun menganggukkan kepalanya tanda mengerti apa yang disampaikan pramugari itu. Kemudian ia beserta pramugari lainnya segera memberikan instruksi keselamatan kepada para penumpang di saat pesawat mulai berjalan perlahan menuju landasan pacu.
Pesawat berhasil lepas landas dan mengudara meninggalkan bandara. Segalanya berjalan dengan normal dan tidak ada masalah sama sekali. Tapi di tengah perjalanan, mesin pesawat tiba-tiba bermasalah sehingga harus dilakukan pendaratan darurat. Para penumpang langsung panik. Mereka diminta untuk memakai pelampung keselamatan dan berdoa agar tidak terjadi apa-apa.
Pria tadi yang duduk di samping pintu darurat segera teringat dengan perkataan pramugari tadi agar segera membuka pintu darurat jika terjadi masalah. Maka ia segera membuka pintu darurat itu. Ia berusaha membuka, tapi pintunya tidak bisa terbuka. Di saat pesawat semakin mendekati daratan, pria itu semakin panik dan mendorong dengan sekuat tenaga, meninju, bahkan menendang pintu tersebut. Tapi, pintu tetap tidak mau terbuka.
Ia mulai pasrah. Ia berpikir hidupnya akan segera berakhir. Pintu darurat tidak bisa dibuka dan ia tidak akan bisa keluar hidup-hidup. Tapi untunglah, ternyata pesawat dapat mendarat darurat dengan selamat meskipun sedikit hancur. Semua penumpang selamat dan tidak ada yang luka parah meskipun banyak dari mereka yang begitu shock.
Pintu pesawat akhirnya terbuka dan para penumpang langsung segera berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri. Pria itu pun ikut keluar dengan langkah cepat. Untunglah tidak terjadi sesuatu yang mengerikan. Semua bernapas lega karena masa kritis sudah lewat.
Pria itu kemudian teringat dengan pramugari yang tadi memberikan instruksi padanya. Ia pun segera mencari dan akhirnya berhasil menemuinya. Ia berkata dengan sedikit marah, “Kamu menyuruhku untuk membuka pintu darurat, tapi pintunya sama sekali tidak bisa dibuka.”
Lalu pramugari itu membalas, “Pintunya berfungsi dan tidak rusak.”
Pria tersebut membalas dengan kesal, Saya mendorong dan menendang pintu sampai kaki tanganku kesakitan, tapi tetap tidak terbuka.”
Mendengar penjelasan pria itu, si pramugari menghela napas dan menggelengkan kepala sambil berkata, “Pintunya harus ditarik, bukan didorong, baru bisa terbuka. Apakah Bapak tadi membaca buku instruksinya?”
Pria itu wajahnya merah karena malu. Katanya, “Saya tidak membacanya.”
Pesan kepada pembaca:
Cerita di atas mungkin sering terjadi pada sebagian besar orang. Mereka melakukan sesuatu, tapi ketika ingin mendapatkan hasil yang berbeda, mereka malah terus melakukan hal yang sama berulang kali. Itulah yang disebut “gila” oleh Albert Einstein, yang menunjuk pada orang yang terus melakukan tindakan yang sama dan berharap mendapatkan hasil yang berbeda.
Jika Anda menanam bibit jeruk, maka Anda akan memanen buah jeruk. Jika Anda tidak ingin buah jeruk, melainkan buah apel, maka Anda harus menanam bibit apel. Itulah analogi yang sederhana. Tapi banyak orang terjebak dengan menanam bibit jeruk sambil berharap memanen buah apel.
Seringkali kesuksesan tidak dapat diraih karena tidak peka terhadap hasil yang didapatkan dan terus melakukan tindakan yang sama. Padahal salah satu rumus sukses adalah fleksibel dengan tindakan yang kita ambil. Jika tindakan yang kita ambil terus membawa hasil yang mengecewakan, itu artinya kita harus mengubah dan mengambil tindakan yang berbeda. Jika gagal lagi, kita harus bertindak lagi dengancara yang berbeda sampai kita berhasil. Itulah yang dinamakan fleksibel.
Banyak orang yang tidak fleksibel. Akibatnya, mereka terus melakukan tindakan yang salah. Bahkan mereka tidak menyadari bahwa tindakan tersebut membawa mereka ke arah yang salah. Tidak heran banyak yang tidak mengerti mengapa mereka masih belum berhasil padahal sudah bertindak dan pantang menyerah.
Seringkali kesuksesan begitu dekat dengan kita. Jaraknya hanya terpaut tingkat fleksibilitas tindakan kita. Jika tidak fleksibel dan terus melakukan tindakan sama yang salah, maka jangan harap kesuksesan akan datang meskipun kesuksesan sudah begitu dekat. Apakah bisa melihat matahari terbit, jika Anda selalu berjalan ke arah barat?